Prof. Dr. KH. Nasaruddin
Umar, MA
Khutbah Pertama
Khutbah Pertama
الحمد لله الذى أمرنا بالعدل والاحسان, أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الذى بصرنا من العمى وهدانا من الضلال. اللهم صل وسلم وبارك على رسول الله محمد ابن عبدالله وعلى اله واصحابه ومن تبعه باحسان الى يوم القيامة. أما بعد فياعبادالله أوصيكم واياي بتقوى الله وطاعته وافعلوا الخيرات واجتنبوا السيئات لعلكم تفلحون. قال الله تعالى فى القرأن العظيم أعوذ بالله من الشيطان الرجيم ان الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا تتنزل عليهم الملائكة الا تخافوا ولاتحزنوا وابشروا بالجنة التي كنتم توعدون
Hadirin
Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Sembari
bersila, duduk istiqamah di masjid ini, mari kita bersama-sama mendekatkan
diri, menyatukan nurani kita dengan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala yang
melidungi dan membimbing hidup kita. Upaya mendekatkan dan menyatukan diri
merupakan sesuatu yang niscaya bagi kita selaku hamba-Nya dan sebagai manifestasi
ketundukan dan kepatuhan kita di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala. Pada
kesempatan kali ini, khatib ingin mengangkat tema tentang istiqomah sebagai
konsep diri membentuk karakter seorang muslim.
Hadirin
Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Sebagai
agama samawi, Islam memadukan antara dimensi esoterik (‘aqidah) di satu sisi,
dan dimensi eksoterik (syari’ah) di sisi yang lain. Dimensi eksoterik ajaran
Islam memuat ajaran paling fundamental yang menyangkut sistem keimanan dan
kepercayaan terhadap Allah subhanahu wa ta’ala sebagai pencipta alam semesta.
Oleh karena itu, pemaknaan atas iman secara benar dan istiqomah dimaksud untuk
mestimulasi rasa spiritualisme keagamaan yang paling asasi dalam wujud
penghambaan dan pengabdian secara total kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Istiqomah
berasal dari kata Qawama yang berarti tegak lurus. Kata istiqomah selalu
dipahami sebagai sikap teguh dalam pendirian, konsekuen, tidak condong atau
menyeleweng ke kiri atau ke kanan dan tetap berjalan pada garis lurus yang
telah diyakini kebenarannya.
Hadirin
Jama’ah Jum’at Rahimakumullah
Istiqomah
adalah konsistensi, ketabahan, kemenangan, keperwiraan dan kejayaan di medan
pertarungan antara ketaatan, hawa nafsu dan keinginan. Oleh karena itu mereka
yang beristiqomah layak untuk dapat penghormatan berupa penurunan malaikat
kepada mereka dalam kehidupan di dunia untuk membuang perasaan takut dan sedih
dan memberi kabar gembira kepada mereka dengan kenikmatan surga. Sebagaimana
firman Allah subhanahu wa ta’ala:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٣۰﴾٣۰
Artinya:
Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah
mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (al-Fussilat:30).
Sikap
istiqomah juga ditegaskan oleh Nabi Muhammad saw sebagai identitas keislaman
seseorang. Hal ini sebagaimana ditegaskan Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wasallam:
عن سفيان بن عبد الله الثقفي قال قلت يارسول الله قل لى فى الاسلام قولا لا أسأل عنه أحدا غيرك قال قل أمنت بالله فاستقم (رواه مسلم)
Artinya:
Dari
Sufyan bin Abdullah al-Tsaqafi r.a berkata: Aku berkata Wahai Rasulullah...!
katakanlah satu perkataan padaku tentang islam yang aku tidak perlu
menanyakannya kepada orang lain. Sabda Rasullah saw: “ucapkanlah aku beriman
dengan Allah kemudian beristiqomahlah kamu” (HR. Muslim)
Hadirin
Jama’ah Jum’at Rahimakumullah
Hadits
di atas menjelaskan bahwa sikap istiqomah tersebut akan berimplikasi kepada
bagaimana seorang muslim secara terus menerus dan konsisten berpegang teguh
dalam beriman kepada Allah. Istiqomah itu sendiri dapat memberikan efek positif
yang sangat besar bagi kehidupan seorang muslim dalam membentuk citra dirinya.
Citra
diri (self image) atau konsep diri (self concept) adalah gambaran seseorang
mengenai dirinya sendiri. Walaupun citra diri mempunyai subyektivitas yang
tinggi, tetapi hal itu merupakan salah satu unsur penting dalam proses
pengembangan pribadi. Citra diri yang positif akan mewarnai pola sikap, cara
pikir, corak penghayatan, dan ragam perbuatan yang positif juga, demikian pula
sebliknya. Seseorang yang memandang dirinya cerdas misalnya, akan bersikap
berfikir, merasakan dan melakukan tindakan-tindakan yang dianggapnya cerdas
(sekalipun orang-orang lain mungkin menganggapnya berlagak pintar)
Sesuai
dengan citra diri yang disebutkan, maka yang dimaksud dengan citra diri muslim
adalah gambaran seorang mengenai dirinya sendiri, dalam artian sejauh mana ia
menilai sendiri kualitas kemusliman, keimanan, dan kemuhsinannya berdasarkan
tolak ukur ajaran Islam. Peneliaian ini benar-benar tidak mudah dan mengandung
subjektivitas yang tinggi, tetapi hal ini dalam ajaran Islam sangat dianjurkan
mengingat setiap muslim wajib melakukan muhasabah (evaluasi diri), menghisab
dirinya sebelum ia dihisab di hari akhir.
Hadirin
Jama’ah Jum’at Rahimakumullah
Seorang
muslim yang melakukan istiqomah, maka ia telah melakukan sebuah usaha yang
berkaitan dengan pengembangan pribadinya. Pengembangan pribadi adalah usaha
terencana untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang
mencerminkan kedewasaan pribadi guna meraih kondisi yang lebih baik lagi dalam
mewujudkan citra diri yang diidam-idamkan. Usaha ini dilandasi oleh kesadaran
bahwa manusia memiliki kemampuan untuk menentukan apa yang paling baik untuk
dirinya dalam rangka mengubah nasibnya menjadi lebih baik.
Seseorang
disebut memiliki kepribadian muslim manakala ia dalam mempersepsi sesuatu,
dalam bersikap terhadap sesuatu dan dalam melakukan sesuatu dikendalikan oleh
pandangan hidup muslim. Karakter seorang muslim terbentuk melalui pendidikan
dan pengalaman hidup. Kepribadian seseorang disamping bermodal kapasitas fitrah
bawaan sejak lahir dari warisan genetika orang tuanya, ia terbentuk melalui
proses panjang riwayat hidupnya, proses internalisasi nilai pengetahuan dan
pengalaman dalam dirinya. Dalam perspektif ini, agama yang diterima dari
pengetahuan maupun yang dihayati dari pengalaman rohaniah, masuk ke dalam
struktur kepribadian seseorang. Orang yang menguasai ilmu agama atau ilmu
akhlak (sebagai ilmu) tidak otomatis memiliki kepribadian yang tinggi, karena
kepribadian bukan hanya aspek pengetahuan.
Hadirin
Jama’ah Jum’at Rahimakumullah
Salah
satu kegiatan pribadi adalah ‘menemukan makna hidup’ yang kiranya dapat
dimodifikasi untuk merancang program pelatihan ‘menuju kepribadian muslim.
Pelatihan menemukan makna hidup ini didasari oleh prinsip-prinsip panca sadar
yakni: Pertama sadar akan citra diri yang diidam-idamkan. Kedua sadar akan
kelemahan dan keunggulan diri sendiri. Ketiga sadar akan unsur-unsur yang
menunjang dan menghambat dari lingkungan sekitar. Keempat sadar akan pendekatan
dan metode penghambatan pribadi. Dan kelima sadar akan tokoh idaman dan panutan
akan suri tauladan.
Hadirin
Jama’ah Jum’at Rahimakumullah
Kesimpulan
dari khutbah kali ini adalah bahwa seorang muslim yang melakukan istiqomah,
maka ia telah melakukan sebuah usaha yang berkaitan dengan pengembangan
pribadinya dan citra dirinya. Pengembangan pribadi adalah usaha terencana untuk
meningkatkan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang mencerminkan
kedewasaan pribadi guna meraih kondisi yang lebih baik lagi dalam mewujudkan
citra diri yang diidam-idamkan. Usaha ini dilandasi oleh kesadaran bahwa
manusia memiliki kemampuan untuk menentukan apa yang paling baik untuk dirinya
dalam rangja mengubah nasibnya menjadi lebih baik.
بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
No comments:
Post a Comment