Salju di pertengahan jalan raya
antara Mekah dan Madina, 6 Rabiu l Akhir 1437H/16 Januari 2016
Era zaman es baru di mulai di
Semenanjung Arab.
Apa yang sesungguhnya terjadi?
Awal pekan ini, sejumlah
komunitas pemandu wisata religi (haji dan umrah) di Makassar, Sulawesi Selatan,
beredar pesan berantai tentang hujan salju di jalan raya antara Mekah dan
Madinah, Minggu (17/1/2016), waktu Indonesia.
"Salju turun di pertengahan
highway antara mekah & madinah....Pada hari Sabtu,6 Rabiu'l Akhir 1437H/16
Januari 2016)," begitu isi pesan berantai yang dikirim Alwi Nuluddin Lc,
seorang pemandu umrah dari Pt Alfi Tour, di Jl AP Pettarani, Makassar, Selasa
(19/1/2016).
Bagi pemandu wisata resligi,
perkembangan cuaca di Arab Saudi, adalah informasi yang harus selalu mereka
update untuk para jamaah dan calon jamaah mereka.
Situs berita Al ArabiyaNet dan
stasiun TV Aljazeera, Sabtu (16/1/2016) lalu, mengkonfirmasikan hujan salju di
antara dua kota Suci umat Islam itu, adalah kali pertama dalam 85 tahun
terakhir.
Reporter Al Jazeerah
menggambarkan salju yang menutupi ruas jalan di kilometer 130 - 250 km antara
Madina dan Mekah itu, menggambarkan "saya menyangka ini hail (hujan batu
es yang datang tiba-tiba). Ini benar-benar salju yang bikin kaget para
pengendara."
Warga setempat juga banyak
mengunduh video, anomali cuaca di Semenanjung Arab itu.
Hujan salju itu, tulis kantor
berita Inggris, BBC terjadi sejak Jumat (15/1/2016) hingga Minggu (17/1/2016)
atau 48 jam.
Video lain menggambarkan, gurun
sahara yang biasanya hanya dipenuhi pasir cokelat, berubah jadi putih.
Banyak pengendara dan warga yang
menghentikan ke kendaraan, turun ke jalan dengan riang gembira.
Awal pekan ini, situs Arab News,
menurunkan analisis para pakar setempat dan asing, perihal anomali cuaca yang
distilahkan "cumulus huge".
Dalam ulasan lain, ditautkan
berita badai salju di Gunung A-Lauwz, Provinsi Tabuk, perbatasan Arab Saudi dan
Jordania, 14 December 2013, dua tahun lalu.
Awal Januari 2016 lalu, ArabNews,
situs berita bahasa Inggris yang dikelola kerajaan Arab, menurunkan prediksi
akan adanya cuaca ekstrem dingin di tengah Semenanjung Arab (Mekah dan Madinah)
Hussain Al-Qahtani, juru bicara
lembaga perlindungan cuaca dan Lingkungan Kerajaan Arab Saudi di Jeddah, sudah
mengingatkan nelayan, pengendara, dan warga di Teluk Arab untuk berhati-hati,
dengan angin kencang dan cuaca super dingin.
Menurutnya, cuaca ekstreem di
Arab ini efek perubahan iklim global yang terjadi di Eropa dan Amerika.
Al Qantani menyebutkan, Tabuk,
provinsi paling utara Arab, Turaif dan Al-Jouf, adalah wilayah yang akan rutin
dilanda badai salju.
Jarak antara Tabuk ke Kota Suci
Mekah, sekitar 1.083 km.
Al Qantani, sudah mengingatkan
hail (hujan salju) akan turun di timur Riyad, ibu kota Arab, di tenggara antara
Najran, Jazan, Asir dan Baha.
Analisa itu terbukti, akhir pekan
lalu.
Prakiraan TheAccuewather, situs
prakiraan cuaca online global, cuaca saat salju hujan turun akhir pekan lalu,
berada antara 10 derajat hingga 16 derajat.'
Seperti daerah sub tropik di
Eropa, saban Desember hingga Februari, Arab memasuki puncak musim dingin.
Di malam hari, gurun sahara
terluas di semenajung Arab, Al Walid, antara 18 derajat Celscius dan 30
derajat celsius di siang hari.
Dari konten chatting para pemandu
wisata di Makassar yang juga diterima Tribun, itu juga memasukkan analisa
profesor geologi terkemuka dunia dari Institut Geosciences, Johannes Gutenburg
University, Mainz, German, Profesor Alfred Kroner.
"Era salju baru telah
dimulai."
Di bagian lain analisa sang
profesor, --yang dikutip saat Tabuk diterjang badai salju tahun Desember 2013
lalu itu-, "kini salju di Kutub Utara sedang bergeser perlahan-lahan ke
arah Semenanjung Arab.
Saat itu iklim dataran Arab
berubah dan menjadi salah satu daerah yang paling subur dan hijau di muka bumi.
Ini merupakan fakta sains yang tidak bisa dibantah."
Analisa lainnya dari komunitas
yang rata-rata pernah kuliah di Mesir dan Arab Saudi itu, juga melansir khutbah
Syaikh Syuraim, Imam Masjidil Haram, pekan lalu.
Ada juga kutipan hadis sahih;
"Hari Akhir tidak akan datang kepada kita sampai dataran Arab sekali lagi
menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai (HR
Muslim)"
"Salju merupakan komponen
utama dalam pembentukan sungai dan tumbuhan. Berjatuhannya salju di Jazirah
Arab membuktikan kebenaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah
bersabda, "Hari Kiamat baru akan datang setelah negeri Arab kembali menjadi
padang yang hijau dan sungai-sungai," begitu isi khutbah Imam Haramian.
"Beliau juga menyebutkan
bahwa baru-baru ini salju telah turun di daerah Tabuk. Hal itu mengingatkan
sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada Muadz saat perang Tabuk,
"Kalau umurmu panjang, maka engkau akan melihat tempat ini penuh dengan
kebun-kebun."
Benarkah Arab akan jadi
menghijau?
Wallahu Aa'lam. (thamzil thahir)
No comments:
Post a Comment